Sabtu, 23 Agustus 2008

Bupati Purwakarta Minta Maaf dan Bertaubat

. Sabtu, 23 Agustus 2008


Purwakarta (ANTARA News) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi telah menerima surat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Purwakarta dan menyatakan kekhilafannya, serta telah menyampaikan permohonan maaf kepada MUI dan umat Islam di Purwakarta, Jabar.

Demikian potongan kutipan Surat Penyataan Bersama yang ditandatangani oleh Ketua Umum MUI Purwakarta KH Otoillah Mustari, Dedi Mulyadi, dan Kapolres Purwakarta AKBP Sufyan Syarif, di aula Polres Purwakarta, Sabtu.

Surat Pernyataan Bersama itu muncul setelah unjukrasa ratusan warga di Pemkab Purwakarta, karena kecewa kepada Dedi yang dinilai menistakan agama Islam, dengan cara menyejajarkan eksistensi kitab suci Alquran dengan alat musik suling, yang disampaikan pada saat Pengajian Bale Paseban, di Pendopo Purwakarta, 7 Agustus lalu.

Saat pengajian tersebut, Dedi juga dinilai terkesan telah menganggap teks Alquran itu hanya sebatas tekstual, bukan hal yang substantif, yang akhirnya berimbas ratusan warga dan MUI Purwakarta menilai Dedi telah melakukan penistaan agama Islam.

Atas pernyataannya itu, Dedi pun didesak untuk menyampaikan permohonan maafnya secara resmi kepada MUI Purwakarta dan seluruh umat Islam di Purwakarta.

Usai menandatangani Surat Pernyataan Bersama, Dedi Mulyadi mengaku sudah bertaubat dan menjadikan hal-hal yang sudah terjadi itu sebagai pelajaran berharga.

"Semua yang terjadi, saya jadikan pelajaran berharga agar tidak terulang kembali. Apalagi mengenai agama, harus hati-hati. Jangan sampai menimbulkan multi-tafsir," katanya.

Dikatakannya, semua yang telah terjadi itu juga merupakan bagian dari modal untuk membangun sinergitas antarinstitusi di Purwakarta, sehingga ke depannya Purwakarta bisa berkembang karena sinergitas antar institusi itu.

Sekretaris MUI Purwakarta Abun Bunyamin mengatakan, dengan munculnya Surat Pernyataan Bersama, diharapkan tidak akan ada lagi gejolak di masyarakat terkait dengan pernyataan kontroversial Dedi pada saat pengajian lalu.

"Yang bersangkutan sudah mengaku bertaubat dan meminta maaf. Jadi, kami memaafkannya dan menganggap permasalahan ini selesai," katanya.

Saat ditanya mengenai hal-hal krusial yang disampaikan Dedi pada saat Pengajian Bale Paseban, di Pendopo Purwakarta, 7 Agustus lalu, ia mengatakan, hal yang dilontarkan pertanyaan apakah Alquran sebagai produk peradaban atau bukan.

"Sudahlah. Semuanya sudah selesai, karena yang bersangkutan sudah mengaku khilaf, lalu meminta maaf dan bertaubat," katanya.

Sementara itu, selain mencantumkan tentang permohonan maaf Dedi Mulyadi, dalam Surat Pernyataan Bersama itu juga disebutkan, dengan adanya penandatanganan Surat Pernyataan Bersama antara Bupati Purwakarta, Ketua Umum MUI dan Kapolres Purwakarta tersebut, diharapkan seluruh umat Islam di Purwakarta bisa menjaga keamanan dan ketertiban.(*)

www.antara.co.id

0 komentar:

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com